Table of Contents
Strategi Bersaing dengan Portal Berita Nasional
- Gunakan semantic keyword (long-tail)
- Pilih tema tulisan yang detil dan dari pengalaman sendiri langsung (hands on)
- Gunakan angle lain dalam menulis
- Jangan menulis konten berita, kecuali ada nilai tambah buat pembaca
1 Kacaunya SEO Konten Bahasa Indonesia
Sudah bukan rahasia lagi, kalau portal berita menjadi raja halaman satu di pencarian berbahasa Indonesia. Apapun topik yang mereka angkat, dengan mudahnya nangkring di page one. Padahal secara kualitas materi, terkadang masih banyak web lain yang lebih bermutu tapi malah berada di halaman 2 dan seterusnya.
Figure 1: wartawan portal berita SEO
Ini bisa terjadi karena memang mau diakui atau tidak, web portal berita ini sudah punya otoritas melalui brand yang mereka bangun sejak lama, baik itu secara offline maupun online. Dukungan sumberdaya yang besar tentu juga berpengaruh terhadap hal ini.
Untuk konten kategori berita, kita akui bahwa mereka memang punya spesialisasi di situ, tapi di kategori konten lain, terkadang tulisan dari portal berita ini bersifat permukaan saja.
Ambil saja satu contoh tentang wisata Jogja dan keyword turunannya, pasti ada 1 atau 2 portal besar nangkring di page one Google. Model tulisan juga kurang lebih sama, 20 wisata terbaru di Jogja, 10 wisata kuliner di Kaliurang, dan seterusnya. Padahal kalau dipelajari lebih lanjut, kualitas artikel ya biasa saja, tidak up-to-date, image juga kadang ambil dari web lain atau media sosial, wartawan pun bahkan mungkin tidak terjun langsung ke lapangan. Tapi karena web portal berita ini sudah punya otoritas, secara otomatis menjadi mudah untuk masuk ke page one.
Contoh lain, tentang resep masakan, lihat saja pasti ada portal besar yang menulis artikel tentang dunia per-resep-an ini. Umumnya tidak ada nilai tambah yang baru buat pengguna, mereka hanya memanfaatkan nama besar demi mendulang traffic dari mesin telusur.
Ecommerce pun juga tidak mau kalah, sekarang punya blog1 juga, dan yang ditulis dalam blog ini kadang adalah hal-hal yang kadang tidak berhubungan sama sekali dengan core business mereka.2 Sebagai contoh, kalau Anda mencari jadwal waktu sholat, di halaman pertama nangkring konten dari si toko ijo. :)
2 Strategi Bersaing dengan Portal Berita
2.1 Gunakan Semantic SEO
Apa itu semantic SEO? Silakan baca di tautan berikut ini:
2.2 Belajar Positioning dan Fokus
Dalam teori bisnis, ada yang namanya teori red ocean dan blue ocean. Red Ocean mengacu pada persaingan bisnis yang sangat ketat dan dinamis, sedangkan Blue Ocean, cenderung lebih tenang dan bisa kita layari dengan aman.
Media besar atau portal berita tadi ibaratnya red ocean, jangan coba-coba masuk ke keyword yang sudah ada portal berita besar di sana, kemungkinan besar akan sulit untuk bertahan.
Sebaliknya, pilihlah tema atau jenis konten yang sifatnya teknikal, detil dan hands on langsung. Salah satu contohnya adalah tutorial pemrograman3, sangat sulit portal besar untuk masuk ke tema ini. Kalau pun bisa biasanya kualitas tulisan ya hanya di permukaan saja, tidak mendetil dan uptodate.
2.3 Ambil Sudut Pandang (angle) Lain
Salah satu media yang bagus dalam memilih angle adalah Mojok4, yang berhasil memotret Jogja dari kacamata kehidupan dunia sehari-hari. Sama-sama bicara Jogja, tapi yang diangkat adalah cerita kehidupan sehari-hari. Jadi sangat sulit buat web portal berita untuk masuk ke angle ini.
3 Kesimpulan
Ada uang ada semut. Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor pendorong kuat dari fenomena ini adalah traffic (baca:uang). Lihat saja iklan yang dipasang di portal berita, komplit, dari sisi kanan, bawah, sisi atas, bawah, depan belakang pun ada… hahaha…
Kalau Anda sekarang sedang mengelola media online, baik itu yang sifatnya pribadi maupun untuk media promosi bisnis, pastikan bahwa yang pertama, pilihlah tema spesifik yang memang Anda kuasai, kemudian pastikan apapun konten yang disuguhkan adalah konten yang unik dan detil, bersifat teknis dan hands on dari pengalaman sendiri langsung.
Jangan lupa gali dan kembangkan potensi dari semantic keyword.
Seiring dengan berjalannya waktu, nanti otoritas pasti akan terbentuk sendiri. Dan juga seiring dengan perkembangan teknologi AI dan machine learning, kemampuan mesin pencari pun akan terus berkembang5, menjadi semakin pintar dalam membedakan mana konten yang mempunyai nilai tambah buat pembaca dan mana konten yang sekadar mengejar ranking saja.