Banjir Artikel yang Ditulis dengan Bantuan AI. Keluhan Blogger dan Bagaimana Harus Menyikapi

Manusia vs AI... Perang sudah dimulai?

Seperti diberitakan oleh Business Insider, update algoritma Google Search terbaru yang dinamakan Google Search Helpful Content (GSHC) pada 14 September ini membuat banyak webmaster dan juga blogger mengeluh. Pasalnya mereka mengaku traffic pengunjung turun drastis setelah update ini dirilis. 

foto CEO Google Sundar Pichai
foto CEO Google Sundar Pichai (Reuters)

Padahal, mereka merasa bahwa tulisan atau artikel mereka ditulis 100% oleh manusia dan bermanfaat buat pembaca. Tapi kenyataannya posisi mereka (ranking) di hasil pencarian Google menurun drastis, bahkan kalah dengan artikel yang terlihat seperti ditulis dengan bantuan AI (Artificial Intelligence).

Di sisi lain, Google melalui juru bicaranya John Mueller berusaha menenangkan pemilik website dengan menjelaskan apa yang terjadi dan apa tujuan update ini dirilis oleh Google. John Mueller mengatakan bahwa meskipun konten AI diperbolehkan tapi dia tetap menyarankan untuk para menulis agar fokus pada konten berkualitas dan unik karena sebagus apa pun tulisan yang dihasilkan oleh AI, itu tidak lebih adalah hasil dari "memungut" tulisan orang lain yang sudah ada di internet, artinya tidak ada nilai tambah yang baru buat pembaca.

Google melanjutkan bahwa tulisan yang sengaja dibuat hanya untuk mencari ranking di hasil pencarian pasti akan terkena hukuman. Artinya, jika kita bisa menyajikan artikel yang bagus, meskipun itu hasil dari tulisan AI, Google akan tetap menghargai tulisan tersebut.

Tidak dipungkiri bahwa memang AI sangat membantu penulis untuk membuat konten, dan ini tentu akan menyebabkan banjirnya konten di internet, meskipun si penulis sendiri mungkin belum tentu memahami tentang konten yang dia tulis.

Apa yang harus kita lakukan?

Sebagai seorang penulis, ya mau tidak mau harus tetap menulis, dan berharap semoga manusia dan AI bisa berjalan saling melengkapi, bukan persaingan seperti yang diceritakan dalam tulisan di atas.

Sambil menunggu berita terbaru terkait hal ini, mas Ivan Lanin memberikan satu kalimat menarik tentang fenomena ini, bahwa satu-satunya keunggulan manusia dari kecerdasan buatan adalah rasa, dan rasa inilah yang tidak dimiliki oleh mesin. Untuk itu tetaplah menulis, karena dengan menulis, kata Bung Fiersa Besari, kita secara tidak langsung memelihara ingatan agar nanti bisa mengingat kembali apa yang terjadi pada hari ini.